Awal Kata

0 komentar

Assalamu'alaikum Wr.Wb

Alhamdulillah segala puji bagi Alloh yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga website ini bisa muncul disini, sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya. Terimakasih pula kepada rekan-rekan dari Lembaga Seni Budaya Teluk Bone yangg telah membantu dalam proses dan pembuatan website ini.

Tujuan website ini dimunculkan bukan hanya untuk kepentingan pribadi semata , akan tetapi lebih dari itu, bagi siapa saja yang ingin bergabung dengan kami, dipersilakan dengan senang hati dari manapun dan berbagai latar belakang apa saja. Di sini anda bisa mengetahui apa saja yang dianggap bermamfaat.

Terakhir semoga website ini bisa berguna bagi siapa saja yang mengunjunginya, dan yang lebih penting dapat menjalin dan mempererat tali silaturahmi dan kekeluargaan diantara kita semua dimanapun kita berada.

Wassalamu'alaikum Wr.Wb.

Wassalam,

Drs. H. Usman, HM


read more

Jenis-jenis Lontara

0 komentar
Lontara adalah manuskrip-manuskrip yang berupa catatan-catatan tertulis yang aslinya ditulis di daun lontar dengan menggunakan alat tajam, kemudian dbubuhi warna hitam pada bekas guratan-guratannya. Sehingga a dapun tanda-tanda bunyi atau aksara yang dipergunakan disebut AKSARA LONTARA. Lontara asli sudah sukar ditemukan. Kemudian muncullah sejenis alat tulis yang menggantikan benda tajam untuk menorah yang disebut “Kallang” yaitu semacam alat yang dipakai untuk menulis pada Papan Batu ( Bugis :Papeng Batu).

Setelah ditemukannya kertas yang menggantikan posisi daun lontar dan Papan Batu sebagai tempat menulis maka nama Lontara tetap dipertahankan. Manuskrip-manuskrip atau catatan-catatan tertulis itu beraneka ragam isinya anatara lain :

1. PASENG

Paseng ialah kumpulan amanat keluarga atau orang-orang bijak yang diamanatkan turun-temurun dengan ucapan-ucapan yang dihafal, yang kemudian dicatat dalam lontara dan dijadikan semacam pusaka turun-temurun. Paseng yang demikian dipelihara dan menjadi kaidah hidup dalam masyarakat yang harus dihormati.. Bentuk pelanggaran Paseng Keluarga di atas bagi seseorang anggota keluarga maka orang itu akan dikucilkan oleh keluarganya.. Bagi orang yang tidak memperdulikan paseng dimasukkan dalam golongan ORANG YANG TAK DAPAT DITANAM BATUNYA (Bugis : Tempedding Ritaneng Batunna} dan tak boleh dijadikan keluarga.

Paseng dapat juga berupa perjajnjian atara dua pihak atau lebih yang harus ditaati. Paseng dapat juga berupa amanta sepihak kepada keluarga turun-temurun. Misalnya : (a) perjajnjian Tomanurung dengan Rakyat, (b) larangan untuk mengawini keturunan bekas tuan, dan (c) mengikat persaudaraan yang kekal turun-temurun antara kaum dengan kaum yang lainnya.

2. ATTORIOLONG

Kumpulan catatan mengenai silsilah para raja, keluarga bangsawan, dan keluarga-keluarga tertentu. Attoriolong dapat diambil bahan-bahan untuk menyusun sejarah atau menyusun silsilah seseorang. Dengan demikian, Attoriolong merupakan kumpulan catatan-catatn peristiwa lalu yang dialami orang dahulu. Seperti Attoriolongna Bone yang menceritakan tentang silsilah raja Bone serta peristiwa-peristiwa yang dialaminya.

3. PAU-PAU RI KADONG

Pau-Pau ri Kadong ialah cerita rakyat yang mengandung legenda tentang berbagai kejadian atau peristiwa luar biasa, namun kebenarannya diragukan. Misalnya cerita didirikannya sebuah kerajaan. Pau-Pau ri Kadong adakalanya menggambarkan peristiwa atau kejadian-kejadian yang tak masuk akal, tetapi kejadian yang tak masuk akal tersebut dinyatakan terus terang sebelum pencerita menceritakannya. Dalam Pau-Pau ri Kadong sebagai lontara melukiskan sesuatu kisah dengan berbagai macam gaya pantastis sebagai daya tarik dan sebagi obat pelipulara dan sifatnya menghibur..

4. TOLO’ ATAU PAU-PAU

Tolo’ atau Pau-Pau sering disebut Ruaja , yaitu semacam cerita rakyat yang sudah tertulis yang biasanya menceritakan tentang tokoh yang benar-benar pernah ada. Cara penyajiannya adakalanya disertai bumbu-bumbu seperti pau-pau ri kadong tetapi lebih banyak mengandung fakta-fakta yang masuk akal, misalnya “Tolo’ Rumpa’na Bone” yang mengisahkan peperangan Bone dan tokoh-tokohnya.

5. PAPPANGAJA

Adalah kumpulan pedoman hidup atau nasihat yang diberikan oleh orang tua kepada anak keturunannya. Misalnya “ Pappangaja” yang kesohor di kalangan Bugis-Makassar yang biasa disebut “Budi Istihara” semacam hikayat orang Melayu yang berasal dari kepustakaan orang Arab.

6. ULU – ADA

Yaitu manuskrip mengenai perjajnjian antar Negara atau kerajaan. Misalnya, “ LamumpatuE ri Timurung” adalah Ulu-Ada atau Perjanjian anatara Bone, Wajo, dan Soppeng untuk bersama-sama menghadapi agresi kerajaan Gowa. Demikian juga perjajnjian perdamaian anatara Gowa dan VOC yang disebut “Cappa’E ri BungaE”

7. SURE’ BICARA ATTORIOLONG

Adalah kumpulan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dalam negeri-negeri yang berazas pada adat leluhur. Jadi dapat disebut sebagai peraturan-peraturan leluhur yang ditaati berdasarkan kebijakan yang dilimpahkan oleh leluhur berupa “Ade” atau petunjuk-petunjuk yang bersifat normative dalam kehidupan masyarakat. Misalnya “ Rapang ri Lalenna Bone ri Palilina Bone” yakni rapang yang berlaku di Tana Bone dan negeri-ngeri yang ditaklukkan.

8. PAU-KOTIKA

Adalah kumpulan catatan tentang waktu-waktu yang baik dan buruk untuk melakukan suatu perbuatan. Misalnya, memberi petunjuk tentang waktu yang baik memulai mengerjakan sawah. Mendirikan rumah, dan sebagainya.

9. SURE’ EJA

Merupakan kumpulan Elong atau syair-syair atau prosa lirik yang dinyayikan pada upacara tertentu. Misalnya (a) elong-osong yaitu nyanyian perang yang dinyayikan untuk menghadapi perang (b) elong-padodo ana’ saat meninabobokkan anak (c) elong-Massagala yaitu dinyayikan untuk mengusir semacam penyakit, dan (d) elong-Kallolo yakni syair yang dipergunakan oleh kaum muda-mudi untuk saling menyindir dan merindu.

10. SURE’ BAWANG

Yaitu kumpulan cerita-cerita roman segala macam jenis. Seperti roman masyarakat, roman perang, dan sebagainya.

(Sumber Referensi : Latoa, Mattulada 1985 hal. 16-19)

http://www.telukbone.org


read more

KUALITAS GURU SEBAGAI KUNCI UTAMA DALAM KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

0 komentar
Mengapa Perlu Kurikulum Berbasis Kompetensi?Ide Lahirnya Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) didasarkan pada pemikiran bahwa bakat dan kemampuan peserta didik pada tiap jenjang dalam satuan pendidikan berbeda-beda sehingga diperlukan suatu kurikulum yang memungkinkan setiap anak didik memiliki kompetensi dasar sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing. Kurikulum lama dianggap telah tidak memadai lagi untuk mencapai tujuan pendidikan modern. Pada dasarnya kurikulum ini hanya dilihat sebagai acuan dasar yang harus diterjemahkan lebih jauh oleh guru dengan melihat potensi masing-masing anak. Guru bertindak sebagai fasilitator dengan siswa sebagai subyek. Siswa harus aktif mempresentasikan ide-idenya, mencari solusi atas masalah yang dihadapi dan menentukan langkah-langkah yang harus diambilnya. Dengan demikian KBK menuntut agar guru tidak lagi bertumpu pada paradigma lamanya dimana dirinya sebagai pusat kegiatan dan tujuan perubahan. Tidak ada lagi kegiatan ''talk and chalk'' dan siswa hanya ''sit, listen, and quote''. Ada perubahan mendasar pada konsep, metode dan strategi dalam mengajar termasuk assesment (penilaian)-nya. KBK juga menuntut guru untuk familiar dengan teknologi informasi, dapat mengakses internet, akrab dengan ilmu pengetahuhan, teknologi, dan seni, serta memahami hubungan antara bidang studinya dengan bidang studi lannya terutama pada penerapannya dalam kehidupan nyata. Tuntutan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) tersebut tampaknya belum sepenuhnya dapat terpenuhi. Ada beberapa hal yang menjadi penyebab kenapa hal tersebut tidak terpenuhi. Dari sekian banyak penyebabnya, berikut dipaparkan secara ringkas alasan-alasan mendasar kenapa Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) belum dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Mutu Guru Kendala Terbesar Kurikulum 2004Berdasarkan fakta, mutu guru di Indonesia masih jauh dari memadai untuk melakukan perubahan yang sifatnya mendasar macam kurikulum berbasis kompetensi ini. Berdasarkan statistik, 60% guru SD, 40% guru SLTP, 43% SMA, 34% SMK dianggap belum layak untuk mengajar di jenjang masing-masing. Selain itu 17,2% guru atau setara dengan 69.477 guru mengajar bukan bidang studinya. KUALITAS SDM kita adalah urutan 109 dari 179 negara berdasarkan Human Development Index. Guru-guru masih terjebak pada filosofi dan pendekatan lamanya. Hal ini nampak jelas pada evaluasi yang mereka lakukan. Evaluasi yang digunakan oleh para guru dilapangan masih berpedoman pada paradigma lama yang hanya mengukur kemampuan kognitif dengan bentuk-bentuk evaluasi yang hampir tidak berubah sama sekali dengan kurikulum sebelumnya. Kesulitan utama pada guru-guru adalah ketidakpahaman mereka mengenai apa dan bagaimana melakukan evaluai dengan portofolio. Karena ketidakpahaman ini mereka kembali kepada pola assesment lama dengan tes-tes dan ulangan-ulangan yang cognitive-based semata. Tidak adanya model sekolah yang bisa dijadikan sebagai rujukan membuat para guru tidak mampu melakukan perubahan, apalagi lompatan, dalam proses peningkatan kegiatan belajar mengajarnya. Secara nasional maupun lokal guru tidak ditempatkan sebagai SDM strategis untuk melakukan perubahan (dibandingkan dengan negara-negara tetangga sekalipun). Disamping kualitas guru yang masih rendah, mereka juga masih dibayar rendah - honor guru kontrak masih dibawah UMR. Sebaliknya di Jepang, meskipun bukan profesi dengan pendapatan tertinggi, guru adalah warganegara terhormat dimana semua profesi lainnya hormat padanya. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL sebetulnya sudah sangat jelas mengatur bahwa evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik (baca: guru) untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Bagaimana Kualitas Guru Yang Dibutuhkan Agar KBK Biukses? Untuk mencapai itu semua diperlukan guru-guru yang memang memiliki kualifikasi tinggi pada bidangnya. Syarat utama bagi guru untuk dapat mengajarkan KBK dengan baik adalah guru yang memiliki kapasitas penguasaan materi yang telah memadai. Guru harus benar-benar kompeten dengan materi yang akan diberikannya. Guru yang tidak kompeten tentu tidak akan dapat menghasilkan siswa yang kompeten. Prof. Suyanto Ph.D, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta mengemukakan: "Guru harus diajak berubah dengan dilatih terus menerus dalam pembuatan satuan pelajaran, metode pembelajarannya yang berbasis Inquiry, Discovery, Contextual Teaching and Learning, menggunakan alat bantunya, menyusun evaluasinya, perubahan filosofisnya, dll." Sedangkan Achmad Sapari, Kasi Kurikulum Subdiknas TK/SD Dindik Kab. Ponorogo mengatakan: "Guru harus terus ditingkatkan sensifitasnya dan kreatifitasnya. Sensifitas adalah kemampuan guru untuk mengembangkan kepekaan-kepekaan paedagogisnya untuk kepentingan pembelajaran." Mengacu pada kedua pendapat diatas, guru juga harus memiliki komitmen yang benar-benar tinggi dalam usaha untuk mengembangkan kurikulum ini. Guru yang memiliki motivasi rendah tidak akan dapat melaksanakan KBK ini karena KBK menuntut kerja keras guru untuk mempersiapkan dan melaksanakannya di kelas. Setelah itu berikan pelatihan tentang KBK ini sebanyak-banyaknya dan biarkan mereka berkreasi di kelas. Kalau perlu magangkan mereka ke sekolah-sekolah internasional agar mereka melihat langsung bagaimana pendekatan competence- based ini dilakukan di kelas. Berikan otonomi seluas-luasnya pada mereka untuk mengembangkan kurikulum. Jika kesemua guru mendapatkan pemahaman yang mendasar dan melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagaimana tuntutan KBK itu sendiri, maka dapat dikatakan kualitas guru dalam mengembangkan Kurikulum Berbasis Kompetensi cukup baik, profesional, dan sukses dalam menjalankan tugasnya. Ringkasan lain tentang KUALITAS GURU SEBAGAI KUNCI UTAMA DALAM KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

read more

Masihkan DPR itu Mewakili Rakyat?

0 komentar

Membahas tentang anggota DPR memang tidak akan selesai, terlalu banyak kasus buruk yang ada pada anggota parlemen kita. Sampai saat ini banyaknya anggota DPR dan DPRD yang tidak bermutu dan tidak memiliki moral yang seharusnya menjadi syarat utama sebagai anggota DPR. Banyak kasus yang seharusnya tidak terjadi. Seperti Hilangnya Moral Anggota DPR dengan terbongkarnya pelecehan sex anggota DPR Max Moein dari fraksi PDI perjuangan terhadap Sekretaris pribadinya, dan foto syur Max dapat kita lihat di internet begitu bertebaran.

Ada juga anggota yang di tangkap basah KPK karena di duga kuat menerima suap dalam bentuk uang tunai dan yang lebih menghebohkan lagi plus bonus wanita cantik yang aduhai bin semlohai. atau kasus Yahya Zaini yang heboh beradegan panas dengan artis Maria Eva. Sungguh Masih pantaskan DPR menyandang Sebagai Dewan terhormat, bila ternyata akhlak mereka sangat bejat?

DPR tidak hanya kasus seks, tapi ada beberapa hal yang mencedrai keadilan dari rakyat, DPR selama ini sangat "getol" melaksanakan studi banding. Sudah bukan rahasia umum lagi jika agenda studi banding ke luar negeri yang dilakukan oleh anggota DPR sesungguhnya cuma merupakan akal-akalan para anggota terhormat untuk bisa melancong gratis ke luar negeri, mereka Studi banding pakai uang rakyat, yang sekarang banyak yang bunuh diri gara-gara himpitan kemiskinan dan kemelaratan hidup yang kian hari kian sulit dibayarkan oleh rakyat. Situs Kompas (16/5) berjudul “Anggota DPR Bawa Keluarga Plesir ke Argentina” menulis, “Anggota DPR melakukan kunjungan kerja dengan uang saku 500 dollar AS atau Rp 4, 6 juta per hari per orang. Ada 12 anggota DPR yang mendapat uang saku sebesar 500 dollar AS per hari per orang atau setara dengan Rp 4, 6 juta. Total menghabiskan uang negara 6.000 dollar per hari atau 48.000 dollar atau senilai Rp 441 juta dalam delapan hari. Tidak termasuk biaya untuk 10 staf.” inilah ke 13 anggota yang ikut pelesiran ke argentina Sedangkan daftar nama-nama anggota DPR yang plesir ke Argentina adalah: Yasonna Hamonangan Laoly (PDIP),Andi Yuliani Paris (PAN), Tumbu Saraswati (PDIP),Jacobus Mayongpadang (PDIP),Emmy Rerung Rante (isteri Jacobus Mayongpadang),Hasril Azwar (PPP),nani Muliani (isteri Hasril Azwar),Patrialis Akbar (PAN),Putra Jaya (PAN),Saifullah Mas'hum (PKB),Badriyah Fayumi (PKB),Abu Bakar (suami Badriyah),Jazuli Juwaini (PKS),Saut Marasal Hasibuan (PDS),Rahmat Budiaji (staf),Andie Widianto (staf),Novianto Murti Hartono (staf),Sudarsono (staf),Evi Adiningrum (isteri Sudarsono),Jajang Abdullah (staf),Karim Mustari (staf),Robert Simbolon (staf),Suwarno Putra Raharjo (staf),Gunawan Suswantoro (staf), Agung Mulyana Saleh (staf),Desmalili Mariati (staf). (http://www.eramuslim.com/berita/tha/8519070109-inilah-jadwal-dan-nama-anggota-dpr-ke-argentina.htm) itu baru satu kali studi banding yang dilakukan anggota DPR.

Belum kelakuan DPR/DPRD yang melakukan kunjungan-kunjungan ke daerah atau instasi dalam negeri mereka hanya bertujuan untuk menghamburkan anggaran, Ujung-ujungnya tandatangan dari SPJ (surat perjalanan dinas), yang anehnya setiap studi banding tidak pernah ada laporan hasil studi banding, kecuali mungkin oleh-oleh yang dibawa buat keluarganya. DPR kita sangat bermental calo, karena disana banyak "Kompas - Praktek percaloan di Dewan Perwakilan Rakyat secara sadar telah merekayasa dan merampas bantuan yang menjadi hak masyarakat yang menjadi korban bencana alam. Karena itu, tidak ada kata lebih pantas untuk dinyatakan perampasan kolektif semacam ini merupakan kejahatan kemanusiaan."

Sungguh ironi DPR kita ini DPR kerjanya hanya mengurus yang tidak penting, ketika Slank mendendangkan Lagu gosip jalanan mereka seperti kebakaran jenggot, padahal hal ini seharusnya ditanggapi wajar oleh anggota DPR. ketika sampai saat ini banyak warga yang menjerit tentang kenaikan BBM, tetapi apa yang terjadi DPR seperti bisu, tak bernyali, tak bersuara untuk mengajukan hak interpelasi kepada pemerintah, lalu kemana anggota DPR tersebut?, apakah mereka sibuk mengumpat di ketiak para gundiknya?, atau sibuk pelesiran dengan dalih Studi banding?

DPR adalah Sentra Kejahatan Korupsi di Indonesia, Korupsi yang dilakukan oknum-oknum anggota DPR dan DPRD umumnya terjadi saat membahas anggaran untuk departemen/instansi dan unit kerja hingga pengesahannya dalam APBN atau APBD, anggaran departemen/instansi yang dibahas di lembaga wakil rakyat tidak akan disahkan jika tidak menyiapkan dana untuk oknum-oknum anggota DPRD pada komisi yang menangani anggaran itu. Jadi, mereka anggota DPR/DPRD yang memulai dan mengajak pejabat instansi melakukan perbuatan tercela seperti itu hanya untuk kepentingan pribadi sementara rakyat miskin bertambah dan tidak diperhatikan lagi. Dan Kebobrokan moral anggota DPR dapat kita lihat dari beberapa anggota DPR yang ditahan KPK,KPK telah menahan empat orang anggota DPR, yaitu Hamka Yandhu, Saleh Djasit, Al Amin Nur Nasution, dan Sarjan Taher. Hal ini juga terjadi pada kasus BLBI yang menjadikan Gubernur Bank Indonesia, juga mengindikasikan adanya kordinasi dengan oknum DPR. dan hal ini tidak menutup kemungkinan bertambahnya anggota DPR yang korupsi.

Hal ini diperburuk dengan adanya rencana anggota DPR untuk membubarkan KPK, "Kalau perlu dibubarkan saja," kata Ahmad Fauzi (anggota DPR). lembaga yang dipimpin Antasari Azhar,dengan alasan KPK telah menjadi lembaga yang terlalu kuat ("superbody") karena berhak memeriksa semua pihak termasuk anggota DPR. seharusnya seluruh wakil rakyat di DPR menunjukkan bahwa mereka mendukung pemberantasan korupsi, bukan melakukan korupsi. kenapa pak takut ya, atau memang anda sedang korupsi ya? Saat pemilu yang katanya adalah pesta demokrasi rakyat, walau sebenarnya rakyat hanya mendapat rempah-rempah dari pesta yang diadakan tersebut, rakyat hanya mendapat uang receh, dan baju butut, untuk memilih calon anggota Dewan yang akan menjadi anggota DPR. "Rakyat-ku sayang saat-ku butuh dukungan, Rakyat ku tendang saat aku jadi Anggota dewan" itulah prinsip yang dipakai anggota DPR saat ini.

Mereka saat pemilu rela merogoh kocek dalam-dalam untuk menjadikan diri mereka menjadi anggota DPR, dan "Akan balas dendam " saat menjabat, mereka bermuka manis saat kampanye, dan mereka bermuka garang saat mereka menjabat. Saya termaksud orang yang mempertanyakan legalitas anggota DPR/DPRD saat ini.. mengapa, saat pemilu saya hanya diberi pilihan untuk memilih partai, dan tidak diberi penjelasan yang jelas tentang siapa calon yang dipilihkan jika partai yang saya pilihkan menang. Saat ini pemilihan anggota DPR tidak melalui Fit and proper test, yang terjadi adalah siapa yang berani menyumbang dana ke partai paling besar dialah yang akan menjadi wakil rakyat, dan mengenai pengaturan wilayah yang diwakilkan, ditentukan secara tertutup oleh partai tersebut. Hal ini dapat kita lihat dari anggota DPR yang merupakakan ikatan satu keluarga.

Mengenai keterwakilan dalam DPR, saya mempertanyakan mengapa anggota DPR itu selalu orang yang sama, apakah bangsa ini telah kehabisan stok orang yang kompeten? maksud dari kompeten bukan seorang yang mampu dan pintar, tetapi orang yang mau dan peduli kepada Rakyat, mau dalam arti kata mau membela rakyat, mau merasakan kesengsaraan rakyat. Tidak seperti sekarang, cukup banyak anggota DPR dan DPRD yang sama sekali tidak mengerti dengan tugas-tugas yang diembannya. Tidak hanya itu, tidak sedikit wakil rakyat yang hanya memperhatikan kepentingan sendiri atau kelompoknya saja. Sungguh ironi, dan menyedihkan sekali.

Setiap lembaga negara, termaksud presiden setiap akhir periode menjabat selalu memberi laporan pertanggung jawaban, termaksud Presiden yang memberi laporan pertanggung jawaban, entah hasilnya di tolak atau diterima, Saya pun bertanya, kepada siapa DPR memberi pertanggung jawaban? kepada rakyat kah.. atau kepada parpol..? Mungkin jawaban yang diberiakan adalah kepada rakyat. Lalu apa bentuk pertanggung jawaban DPR Kepada Rakyat? Jawabanya adalah DPR tidak pernah memberi petanggung jawaban kepada rakayt.

Jadi masih kah saya harus memilih pada saat pemilu untuk memilih wakil rakyat? kalau hanya saya melegalkan kejahatan yang dilakukan oleh wakil yang saya tunjuk, serta tidak tahu apa hasil yang dari keterwakilan saya pada wakil saya yang duduk di Kursi DPR? Mungkin lebih baik saya menjadi partisan partai GOLPUT, karena saya tidak harus bertanggung jawab terhadap pilihan yang saya lakukan, karena telah beberapa kali mengharap perubahan pada setiap pemilu dengan memilih beberpa partai yang berbeda, entah itu partai yang mengaku mengemban amanat nasional, atau partai yang bisa memberi kebangkitan bangsa, atau partai yang berjuang untuk wong cilik, atau partai yang memberi keadilan dan kesejahteraan, atau partai orang-orang yang berkarya, atau partai lainya.

Pada akhirnya hasilnya akan tetap sama. kami rakyat kecil tidak pernah benar-benar terwakilkan oleh DPR yang katanya Elit dan Terhormat, walau kelakuan meraka adalah Bejat. Masihkah ada partai yang dapat dipercaya? Masihkah DPR diperlukan atau sebaiknya dibubarkan saja ya? Karena kami tidak perlu janji-janji, kami butuh tindakan untuk hidup kami yang memang sangat berat, tidak seperti yang katanya wakil kami yang hidup bergelimangan Harta, dan wanita.

Seorang Rakyat Indonesia, 2 juni 2008


read more
 
Copyright @ 2008; Lamurukung Online | Powered by Blogger | Supported by Latebo